Silakan Untuk Dishare!
Fakta Kenaikan Biaya Visa Pelajar Australia 2025

Fakta Kenaikan Biaya Visa Pelajar Australia 2025

Siswa internasional di Australia

Pemerintah Australia mengumumkan kenaikan signifikan tarif visa pelajar (subclass 500) mulai 1 Juli 2025, dari semula AUD 1.600 menjadi AUD 2.000 per aplikasi. Kenaikan ini diusulkan partai Buruh (Labor) sebagai kebijakan kampanye pra-pemilihan, ditujukan untuk menambah pemasukan negara (sekitar A$760 juta dalam 4 tahun ke depan) serta "memperkuat pendanaan sektor pendidikan tinggi".

Pemerintah menjelaskan bahwa penyesuaian ini diperlukan untuk "memulihkan integritas sistem pendidikan internasional, serta menciptakan sistem migrasi yang lebih adil". Kebijakan serupa sebelumnya diterapkan pada 1 Juli 2024, saat tarif visa pelajar naik dari AUD 710 menjadi AUD 1.600 untuk meredam lonjakan imigrasi dan memastikan pelajar yang datang benar-benar serius.

Perbandingan Biaya Visa Sebelum dan Sesudah

Periode Biaya Visa Kenaikan
Hingga 30 Juni 2024 AUD 710 per aplikasi -
1 Juli 2024 – 30 Juni 2025 AUD 1.600 125%
Mulai 1 Juli 2025 AUD 2.000 (usulan) 25%

Dengan demikian, dalam dua tahun terakhir biaya visa pelajar naik dari AUD 710 menjadi AUD 2.000 (hampir 3× lipat sejak 2023). Kenaikan ini menjadikan tarif visa pelajar Australia jauh lebih tinggi dibanding negara lain — misalnya di AS sekitar US$185 (sekitar AUD 250) dan di Kanada C$150 (≈AUD 185).

Dampak Kenaikan Biaya pada Mahasiswa Internasional

Australia adalah tujuan favorit pelajar Indonesia dan dunia. Pada 2024 tercatat lebih dari 1 juta mahasiswa internasional belajar di Australia. Dalam dua bulan pertama 2025 misalnya hampir 200.000 siswa asing baru tiba (meningkat 12% YoY). Dari ASEAN, Indonesia menempati urutan kedua (setelah Vietnam) dalam jumlah mahasiswa studi di luar negeri – sekitar 59.200 pelajar Indonesia belajar ke luar negeri, dengan 11.683 orang di antaranya studi di Australia.

Artinya kelompok pelajar Indonesia di Australia cukup besar. Kenaikan biaya visa yang sedemikian tinggi diperkirakan akan menambah beban finansial calon mahasiswa, khususnya dari keluarga kelas menengah ke bawah. Dengan biaya visa sekitar AUD 2.000 (sekitar Rp20 juta) per orang, total biaya keberangkatan ke Australia (termasuk kuliah, visa, asuransi, hidup) meningkat signifikan.

Para pelajar harus menghitung ulang anggaran; sebagian mungkin menunda studi atau beralih ke tujuan lain yang lebih terjangkau (misalnya Malaysia atau Kanada). Sebagai perbandingan, visa pelajar di AS/Kanada jauh lebih murah, sehingga kenaikan ini bisa membuat Australia kurang kompetitif bagi sebagian pelajar internasional.

Di sisi lain, pemerintah Australia berharap kebijakan ini hanya menyeleksi pelajar "sungguhan" dan mengurangi penyalahgunaan visa (studi sebagai jalan pintas imigrasi). Namun, kalangan pendidikan dan universitas memperingatkan beban biaya yang kian tinggi dapat mengurangi pendaftaran mahasiswa asing yang selama ini menjadi sumber pendapatan penting.

Strategi dan Tips Menghemat Biaya Studi ke Australia

Untuk mengurangi beban biaya studi, calon mahasiswa Indonesia dapat memanfaatkan beberapa strategi berikut:

Opsi Beasiswa dan Pendanaan

Cari beasiswa pemerintah maupun swasta. Misalnya program LPDP–Australia Awards Scholarships (LPDP-AAS) yang merupakan kolaborasi Indonesia–Australia untuk studi S2 di Australia. Program ini menyediakan pendanaan penuh (termasuk biaya kuliah, biaya pendaftaran, visa, asuransi, biaya hidup bulanan, dll.). Pendaftaran LPDP-AAS 2025 masih dibuka hingga Mei 20. Selain itu, Australia Awards Scholarships (beasiswa Pemerintah Australia) juga ditawarkan bagi calon mahasiswa Indonesia berprestasi. Perguruan tinggi Australia ternama umumnya menyediakan beasiswa prestasi untuk siswa internasional, serta beasiswa program studi spesifik. Jangan lupa juga beasiswa dari pemerintah Indonesia (LPDP umum, beasiswa masing-masing kementerian) yang bisa digunakan untuk kuliah di luar negeri.

Perencanaan Keuangan

Buatlah anggaran studi yang jelas sejak dini. Gunakan alat bantu online resmi seperti MoneySmart Budget Planner dari Pemerintah Australia atau kalkulator biaya hidup Study Australia untuk memperkirakan total pengeluaran (uang kuliah, visa, akomodasi, makan, transportasi, dsb.). Tetapkan target tabungan dan ajukan visa lebih awal sebelum tarif naik. Pertimbangkan untuk menukar uang (Rupiah ke AUD) ketika kurs menguntungkan, dan alokasikan dana darurat sekitar 10–15% dari total biaya. Ingat bahwa pelajar internasional diizinkan bekerja paruh waktu (hingga 40 jam per dua minggu) dengan visa pelajar; pekerjaan sambilan ini dapat membantu menambah penghasilan.

Hemat Biaya Hidup

Pilih kota atau wilayah studi yang lebih terjangkau. Kota-kota seperti Canberra, Adelaide, atau Gold Coast biasanya memiliki biaya hidup lebih rendah dibanding Sydney/Melbour. Cari akomodasi murah dengan cara berbagi rumah kost atau tinggal di homestay kampus. Manfaatkan diskon pelajar sebanyak-banyaknya – banyak toko, restoran, dan transportasi umum yang menyediakan potongan harga untuk pemegang kartu pelajar. Dapatkan kartu diskon pelajar nasional (misalnya ISIC) atau regional (misalnya kartu siswa negara bagian) untuk tarif angkutan umum lebih murah.

Penghematan Belanja dan Konsumsi

Belanja bulanan di supermarket dengan bijak. Cari promo mingguan dan program loyalitas toko besar untuk mendapatkan poin atau potongan harga. Belanja bahan makanan segar di pasar lokal (farmer's market) biasanya lebih murah dan berkualitas . Masak sendiri di rumah daripada makan di luar; bawa bekal dari rumah ke kampus untuk mengurangi pengeluaran (misalnya sandwich, salad, nasi bungkus, dll.).

Gunakan Barang Bekas dan Promo

Beli buku teks, perabot, pakaian atau barang lain secara second-hand untuk menghemat anggaran. Banyak toko amal (op-shops) dan platform online (Facebook Marketplace, kelompok kampus, StudentVIP) menawarkan barang bekas berharga murah atau gratis. Tunggulah saat sale besar (Black Friday, Boxing Day, diskon pertengahan tahun, dan penjualan akhir tahun fiskal di bulan Juni–Juli) untuk membeli barang baru dengan potongan harga tinggi.

Dengan kombinasi beasiswa, perencanaan matang, dan gaya hidup hemat (misalnya tinggal bareng teman, makan hemat, pakai diskon), calon mahasiswa Indonesia dapat meminimalkan dampak kenaikan biaya visa dan biaya hidup di Australia. Meskipun tantangannya makin besar, Australia tetap menjadi tujuan studi unggulan, sehingga persiapan keuangan yang cermat akan membantu meraih peluang belajar ke negeri kangguru ini.

Silakan Untuk Dishare!